Kamis, 26 Januari 2017

DOWNLOAD CERAMAH AGAMA KH. MISBAH GRESIK

Berikut adalah ceramah agama yang disampaikan oleh KH. MISBAH dari gresik jawa timur pada sela-sela acara haul di salah satu pesantren lamongan jawa timur
Semoga bermfaat

Pengertian wara'

Wara' ialah menjauhkan diri dari dosa, barang shubhat dan maksiat. Sifat ini adalah sifat yang sangat terpuji. Sifat yang menjadikan orang tersebut berkedudukan mulia disisi Allah SWT.
Seorang yang wara' atau wira'i adalah orang yang selalu menghiasi dirinya dengan amal sholih dan menjauhkan dirinya dari perbuatan dosa dan barang shubhat. Barang shubhat adalah setiap sesuatu yang masih diragukan halal dan haramnya.
Nabi Muhammad SAW memuji orang yang wara' dalam hadistnya:
فضل العلم خير من فضل العبادة وخير دينكم الورع
"Ilmu itu lebih utama dari pada ibadah, sedang sebaik-baik agama kalian adalah sifat wara'"

Senin, 23 Januari 2017

KHUTBAH JUM'AH (KESALEHAN)


اَلْحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ مَنْ تَوَكَّلَ عَلَيْهِ بِصِدْقِ نِيَّةٍ كَفَاهُ وَمَنْ تَوَسَّلَ إِلَيْهِ بِاتِّبَاعِ شَرِيْعَتِهِ قَرَّبَهُ وَأَدْنَاهُ وَمَنِ اسْتَنْصَرَهُ عَلَى أَعْدَائِهِ وَحَسَدَتِهِ نَصَرَهُ وَتَوَلاَّهُ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ حَافَظَ دِيْنَهُ وَجَاهَدَ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ (أَمَّا بَعْدُ) فَقَالَ تَعَالَى وما أمروا الاليعبدوا الله مخلصين له الدين حنفاء ويقيموا الصلوة ويؤتوا الزكوة وذلك دين القيمة  
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah
Marilah di hari ini kita mempertebal ketaqwaan kita kepada Allah dengan menghindarkan diri dari kecurangan,kebohongan dan berbagai sifat tercela lainnya. Karena dengan demikian kita dapat istiqamah berusaha menjadi orang yang saleh
Jama’ah Jum’ah Rahimakumullah
Apa yang hendak disampaikan khatib pada khutbah kali ini sebenarnya berasal dari satu pertanyaan asasi. Manakah sebenarnya yang lebih dulu ada di dunia ini, kegegelapan  lantas disusul dengan terang. Ataukah terang yang kemudian dinodai dengan kegegelapan?
Dalam sebuah perkataanya sahabat Ali Karaamallhu Wajhah pernah berkata “andaikan tidak ada lima keburukan didunia ini, tentunya manusia menjadi orang saleh semua. Kelima keburukan itu adalah 1) merasa senang dengan kebodohan. 2) tamadk dengan dunia. 3) bakhil dengan kelebihan harta. 4) riya’ dalam beramal dan 5) membanggakan diri”. Dalam teks arabnya berbunyi demikian:
عَنْ عَلِيّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ لَوْلَا خَمْسَ خِصَالٍ لَصَارَ النَّاسُ كُلُّهُمْ صَالِحِيْنَ اَوَّلُهَا اَلْقَنَاعَة ُبِالجَهْلِ وَالْحِرْصُ عَلَى الدُّنْيَا وَالشُّحُّ بِالْفَضْلِ وَالرِّياَ فِى الْعَمَلِ وَالْإعْجَابُ بِالرّأيِ
Demikian keterangan Sayyidina Ali tentang lima hal yang merusak susunan masyarakat muslim sehingga terjebaklah mereka dalam kenistaan. Sebagaimana akan diterangkan satu persatu dibawah ini.
Pertama, merasa senang dengan kebodohan, artinya adalah membiarkan diri bahkan merasa nyaman dengan ketidak tahuan dalam masalah agama. Sebagaimana banyak terjadi pada muslim masa kini di perkotaan yang tiap harinya disibukkan dengan urusan bisnis dan bermacam pekerjaan demi mencapai cita-citanya. Sedangkan masalah ke-islaman cukup dipasrahkan saja kepada para ustadz yang dipanggil ketika dibutuhkan. Entah untuk berdoa, untuk ditanya ataupun sekedar dijadikan teman curhatnya.
Tidak ada dalam dirinya keinginan belajar dengan sungguh-sungguh apa itu Islam dan bagaimana seharusnya menjadi muslim yang baik. Tidak pernah ingin tahu cara shalat dan wudhu yang benar. Mereka sudah puas dengan pengetahuan yang didapatnya dari teman atupun dari meniru tetangga. Paling-paling belajar keislamannya didapat dari tayangan televisi pada kuliah subuh dan dalam broadcast- broadcast semacamnya.
Memang itu tidak salah, tapi semua itu menunjukkan ketidak seriusan keislaman mereka dibandingkan dengan keseriusannya belajar ilmu pengetahuan atupun kesibukannya mengurus berbagai urusan dunia. Orang seperti ini seharusnya mengingat pesan Rasulullah saw:
اللهُ يَبْغَضُ كُلَّ عَالِمٍ بِالدُّنْيَا جَاهِلٍ بِاْلأَخِرَةِ رواه الحاكم
Allah membenci orang yang pandai dalam urusan dunia tetapi bodoh dalam urusan akhirat.
Ma’asyiral Mukminin Rahimakumullah
 Kedua, tamak dengan dunia dan ketiga bakhil dengan kelebihan harta, kedunya merupakan pasangan yang selalu terkait bagaikan dua sisi mata uang yang tak terpisahkan. Karena siapapun yang tamak dan merasa kurang dengan berbagai kepemilikan hartanya pastilah dia akan berlaku bakhil dan sangat sayang dengan kelebihan-kelebihan yang dimilikinya.
Dalam kesempaatan lain Rasulullah saw pernah menyinggung tentang ketamakan. Beliau berkata yang artinya bahwa mencintai harta adalah sumber segala kecelakaan dan keburukan. Baik keburukan fisik maupun mental. Mari kita bersama-sama berintropeksi diri mengapa diri ini seringkali masuk angin gara-gara terlalu sering di jalan demi mengejar satu pekerjaan. Betapa para pebisnis itu sering kali keuar masuk rumah sakit berganti-ganti penyakit karena komplikasi yang disebabkan kurangnya perhatian dalam mengurus diri dan lebih suka mengejar materi. Meskipun ini bukanlah hukum universal yang dapat diterapkan pada semua orang, tetapi minimal menjadi pelajaan bagi kita yang mengerti. Betapa kecintaan dan ketamakan dunia selalu membawa petaka. Belum lagi petaka mental yang merusak negeri ini. Korupsi, kolusi dan juga kebiasaan berbohong demi citra diri semua bermuara pada satu kata ‘tamak terhadap dunia’. Untuk hal ini khatib lebih baik tidak banyak komentar karena semua jam’ah telah mafhum adanya.
Rasulullah saw pernah bersabda:
الزّهْدُ فِى الدُّنْيَا يُرِيْحُ الْقَلْبَ وَالبَدَنَ وَالرُّغْبَةُ فِيْهَا تُتْعِبُ اْلقَلبَ وَاْلبَدَنَ رواه الطبرانى
Zuhud (tidak suka) dunia sangat menyenangkan hati dan badan. Sedangkan cinta dunia sangat melelahkan hati dan badan.
Demikianlah bahwa kebakhilan ataupun kepelitan merupakan dampak sistemik yang tidak terhindarkan dari ketamakan dunia. Dan kebakhilan pasti akan menjauhkan seseorang dari Allah, surga dan sesama manusia. Itu artinya kesalehan bagi orang yang bakhil adalah angan-angan belaka. Dan jikalau ada keselahan di sana pastilah itu hanya kesalehan yang semu. Karena hadits Rasulullah tentang kebakhilan yang menjauhkan seseorang dari Allah dan surga serta manusia sesama adalah hadits Shahih.
Para Jama’ah yang Dirahmati Allah
Keempat, riya dalam beramal. Riya’ adalah pamer yaitu melakukan satu amal ibadah (agama) dengan maksud mendapatkan pujian dari manusia. Atau dengan bahasa yang agak kasar riya dapat juga dikatakan dengan mengharapkan nilai dunia dengan pekerjaan akhirat. Rasulullah saw menegaskan bahwa riya termasuk dalam kategori syirik kecil (as-syirikul asyghar) dalam salah satu sabdanya “sesungguhnya sesuatu yang sangat saya khawatirkan atas dirimu adalah syirik kecil, yaitu riya” (HR.Ahmad).
Disebut demikian karena perwujudan riya yang sangat halus dan tidak kentara. Adanya hanya dalam hati. Tidak ketahuan di dalam tindakan diri. Para sufi mengibaratkan halusnya riya seperti semut hitam yang merayap di atas batu keras warna hitam di tengah pekat malam. Begitu halusnya riya hingga seringkali mereka yang terjangkit penyakit ini seringkali tidak sadar.
Fudhail bin Iyadh seorang sufi pernah mencoba menjabakan tentang riya dengan bahasa keseharian katanya: ”jika datang seorang pejabat kepadaku, kemudian aku merapikan jenggotku dengan kedua belah tanganku, maka aku benar-benar merasa khawatir kalau dicatat dalam kategori orang-orang munafik”
Demikianlah hendaknya segala apa yang dilakukan manusia disandarkan kepada Allah swt. Tidak hanya semata mempertimbangkan kepentingan manusia. Apalagi jika berhubungan dengan amal ibadah murni seperti shalat, baca al-qur’an, zakat dan lainnya maka Allah swt mengancam mereka yang mendustainya dengan neraka Rasulullah saw bersabda:
اِنَّ اللهَ حَرَّمَ الْجَنَّةَ عَلَى كُلِّ مُرَاءٍ
Sesungguhnya Allah swt mengharamkan surga bagi orang yang riya.
Dan kelima, adalah ujub atau membanggakan diri. Yaitu merasa diri paling sempurna dibandingkan dengan yang lain. Ketidak bolehan perasaan ujub ini dikhawatirkan pada lahirnya kesombongan, dan kesombongan itu sendiri merupakan sifat Allah yang tidak boleh ada dalam diri manusia.
Demikianlah lima hal yang menurut Sayyidina Ali Karramallahu Wajhah dapat menghalangi seseorang menjadai seorang yang saleh.
Demikianlah khotbah singkat kali ini, semoga hal ini dapat menjadi bahan renungan yang mendalam, bagi kita semua amin.

باَرَكَ اللهُ لِيْ وَلكمْ فِي القُرْآنِ العَظِيْمِ, وَنَفَعَنِيْ وَإِيّاكُمْ بِالآياتِ والذِّكْرِ الحَكِيْمِ. إنّهُ تَعاَلَى جَوّادٌ كَرِيْمٌ مَلِكٌ بَرٌّ رَؤُوْفٌ رَحِيْمٌ.
Khutbah II

اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ اِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَاَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى اِلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا اَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا اَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا اَنَّ اللهّ اَمَرَكُمْ بِاَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى اِنَّ اللهَ وَمَلآ ئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ اَبِى بَكْرٍوَعُمَروَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ اَعِزَّ اْلاِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ اَعْدَاءَالدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ اِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَاوَاِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. عِبَادَاللهِ ! اِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلاِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِى اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوااللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرْ


KHUTBAH JUM'AH (KERUKUNAN)


اَلْحَمْدُ للهِ، اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِىْ جَعَلَ الْاِسْلَامَ طَرِيْقًا سَوِيًّا، وَوَعَدَ لِلْمُتَمَسِّكِيْنَ بِهِ وَيَنْهَوْنَ الْفَسَادَ مَكَانًا عَلِيًّا. اَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ، شَهَادَةَ مَنْ هُوَ خَيْرٌ مَّقَامًا وَأَحْسَنُ نَدِيًّا. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا حَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الْمُتَّصِفُ بِالْمَكَارِمِ كِبَارًا وَصَبِيًّا. اَللَّهُمَّ فَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَانَ صَادِقَ الْوَعْدِ وَكَانَ رَسُوْلاً نَبِيًّا، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ الَّذِيْنَ يُحْسِنُوْنَ إِسْلاَمَهُمْ وَلَمْ يَفْعَلُوْا شَيْئًا فَرِيًّا، أَمَّا بَعْدُ
فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ، اُوْصِيْنِيْ نَفْسِىْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ.
قَالَ اللهُ تَعَالَى : بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ، يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.
Hadirin Jama’ah Jum’ah Yang Mulia
Kami berwasiat kepada pribadi kami sendiri beserta Anda semua, mari kita bersama-sama meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT dengan selalu berusaha menjalankan perintah-perintahnya dan menjahui larangan-larangannya.
Hadirin jama’ah jum’ah yang mulia
عَنْ اَبِىْ مُوْسَى رَضِىَ اللهُ عَنْهُ قَالَ، قُلْتُ يَا رَسُوْلَ اللهِ، أَيُّ الْمُسْلِمِيْنَ اَفْضَلُ ؟
Suatu ketika, sahabat Abu Musa RA matur kepada Baginda Nabi Muhammad SAW “Ya Rasulullah, orang muslim seperti apa yang paling utama?”
"قال "مَنْ سَلِمَ الْمُسْلِمُوْنَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ"  
Nabi bersabda “Muslim yang paling utama adalah seorang muslim dimana orang-orang muslim (lainnya) selamat dari keburukan mulut dan tangannya”.
Maksudnya, setiap muslim yang paling utama adalah seorang muslim yang tidak merugikan orang lain, baik melalui lisan atau tidakannya.
Dengan adanya hadis ini, maka, mari kita bermawas diri, introspeksi diri, bagaimana kita bertetangga, bermasyarakat, sudah benar apa belum, sudah menciptakan manfaat apa justru hanya membuat masalah yang merugikan orang lain.
Mari kita perbaiki hidup kita dengan cara membenahi cara kita berkumpul, sukur-syukur bisa memberi manfaat kepada orang lain.
Nabi Muhammad SAW bersabda
خَيْرُ النَّاسِ اَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ
Sebaik-baik orang adalah yang dapat memberi manfaat kepada sesama.
Lebih baik lagi jika kita mampu menciptakan kebahagiaan orang lain, menjadi orang yang melegakan semua pihak.
عَنْ اِبْنِ عَبَّاسٍ رَضِىَ اللهُ تَعَالَى عَنْهُمَا  قَالَ : إِنَّ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ إِنَّ اَحَبَّ الْاَعْمَالِ اِلَى اللهِ بَعْدَ الْفَرَائِضِ إِدْخَالُ السُّرُوْرِ عَلَى الْمُسْلِمِ.
Hadis riwayat Ibnu Abbas RA, bahwa Baginda Nabi Muhammad SAW bersabda “sesungguhnya amal yang paling disukai Allah SWT setelah melaksanakan berbagai hal yang wajib adalah menggembirakan muslim yang lain.
Hadirin jama’ah jum’ah yang mulia
Adapun cara membuat gembira bisa dengan tindakan yang bermacam-macam. Yang terpenting adalah selama tidak melanggar aturan syara’. Bisa dengan perkataan yang menyenangkan, bisa dengan sikap rendah hati, tidak merasa yang paling mulia sendiri, menghormati hak-hak orang lain dan sebagainya.
رُوِيَ، مَنْ اَدْخَلَ عَلَى مُؤْمِنٍ سُرُوْرًا، خَلَقَ اللهُ مِنْ ذَلِكَ السُرُوْرِ سَبْعِيْنَ اَلْفَ مَلَكٍ، يَسْتَغْفِرُوْنَ لَهُ اِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ.
Dalam kitab Al ‘Athiyyatul Haniyyah dijelaskan “Barang siapa yang membahagiakan orang mukmin lain, Allah Ta’ala menciptakan 70.000 malaikat yang ditugaskan memintakan ampunan baginya sampai hari kiamat sebab ia telah membahagiakan orang lain.
Bahkan dalam kitab Qomi’uth Thughyan diceritakan, Ada orang yang berlumur dosa, namun kemudian Allah melebur dosa-dosanya. Baginda Nabi bertanya kepada malaikat Jibril “sebab apa gerangan Allah mengampuni dosa-dosa orang itu?” malaikat Jibril menjawab
"لَهُ صَبِيٌّ صَغِيْرٌ، فَاِذَا دَخَلَ بَيْتَهُ يَسْتَقْبِلُهُ، فَيَدْفَعُ اِلَيْهِ شَيْئًا مِنَ الْمَأْكُوْلاَتِ اَوْ مَا يَفْرَحُ بِهِ، فَاِذَا فَرِحَ الصَّبِيُّ يَكُوْنُ كَفَّارَةً لِذُنُوْبِهِ.
Karena ia memiliki anak kecil, ketika pulang dari bepergian, saat ia masuk ke rumahnya, ia disambut putranya yang masih kecil, ia memberikan buah tangan yang membuat sang buah hati bahagia.
Kebahagiaan anak inilah yang mengakibatkan ia memperoleh “Kaffarotudz dzunub” dosa yang diampuni.
Hadirin jama’ah jum’ah yang mulia
Walhasil, kesimpulannya :
  1. Jangan sampai merugikan orang lain
  2. Sebisa mungkin kita berusaha menjadi orang yang dapat memberi manfaat kepada orang lain, membahagiakan orang lain, melegakan hati orang lain, menghormati hak-hak sesama.
Jika hidup kita demikian, artinya, menghormati hak-hak orang lain, berusaha membahagiakan sesama, insya Allah kita akan selamat, tentram dan dijauhkan dari hal-hal yang tak disukai.
Semoga Allah SWT membrikan ridlo kepada kita semua, hidup kita selalu dibina, dibimbing menuju ridlo-Nya, amin ya Robbal alamin.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ فِى اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، اِنَّهُ هُوَ الْبَرُّ الرَّؤُوْفُ الرَّحِيْمُ.  اَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ، وَالْعَصْرِ اِنَّ الْاِنْسَانَ لَفِىْ خُسْرٍ اِلاَّ الَّذِيْنَ آمَنُوْا وَعَمِلُوْ الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ. وَقُلْ رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَاَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ.
Khotbah II

اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ اِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَاَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى اِلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا
مَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا اَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى
وَاعْلَمُوْا اَنَّ اللهّ اَمَرَكُمْ بِاَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى اِنَّ اللهَ وَمَلآ ئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ اَبِى بَكْرٍوَعُمَروَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ اَعِزَّ اْلاِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ اَعْدَاءَالدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ اِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَاوَاِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. عِبَادَاللهِ ! اِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلاِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِى اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوااللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرْ

KHUTBAH JUM'AH (KEIMANAN DAN KEAMANAN)

اَلْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، اَلَّذِى خَلَقَ اْلإِنْسَانَ خَلِيْفَةً فِي اْلأَرْضِ وَالَّذِى جَعَلَ كُلَّ شَيْئٍ إِعْتِبَارًا لِّلْمُتَّقِيْنَ وَجَعَلَ فِى قُلُوْبِ الْمُسْلِمِيْنَ بَهْجَةًوَّسُرُوْرًا. اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَحـْدَهُ لاَشـَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِى وَيُمِيْتُ وَهُوَعَلَى كُلِّ شَيْئ ٍقَدِيْرٌ. وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًاعَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لاَنَبِيَّ بَعْدَهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمـَّدٍ سَيِّدِ الْمُرْسَلِيْنَ وَاَفْضلِ اْلاَنْبِيَاءِ وَعَلَى آلِهِ وَاَصْحَاِبه اَجْمَعِيْنَ اَمَّا بَعْدُ، فَيَااَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، اِتَّقُوْااللهَ حَقَّ تُقَاتِه وَلاَتَمُوْتُنَّ اِلاَّوَاَنـْتُمْ مُسْلِمُوْنَ فَقَدْ قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِي كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ: اقراء باسم ربك الذى خلق خلق الانسان من علق اقراء وربك الأكرم
Alhamdulillah segala puji bagi Allah swt yang telah memberikan kenikmatan paling mahal berupa ketaqwaan, keimanan dan keamanan. Marilah kita bersama-sama menambahkan rasa taqwa kita kepada Allah swt. agar dalam kehidupan kita kini dan nanti selalu dianugerahi hidayah-Nya.
Rasa syukur juga harus dipanjatkan kepada Allah swt yang telah memberikan kita keimanan dan keamanan di Indnesia ini. Iman sebagai modal kesuksesan hidup diakhirat dan keamanan menjadi pokok utama kehidupan di dunia. Inilah yang selalu kita minta dalam do’a kita ‘Rabbana atina fid dunya hasanah wa fil akhirati hasanah’.
Keimanan dan keamanan adalah dua hal yang saling mendukung. Keamanan secara fisik sebagaimana yang diberikan Allah swt kepada bangsa ini, harus kita sykuri bersama. Bentuk syukur itu tertuangkan dalam usaha kita menjaga kemanan dan selalu mengisinya dengan berbagai hal positif yang mampu mendorong nilai-nilai keimanan kita. Oleh karena itu janganlah kita sia-siakan kondisi yang aman dan damai ini. Marilah kita isi dengan segala kegiatan dan pekerjaan yang bersifat ubudiyah, yaitu pekerjaan kita sertai dengan niat lillahi Ta’ala. Meskipun kegiatan itu terlihat sangat duniawi berangkat ke kantor, berdagang di pasar hingga kerjabakti mingguan. Semua itu bernilai ibadah dan diganjar dengan pahala Allah swt jika diniatkan sebagai ibadah. Apalagi pekerjaan-pekerjaan yang secara lahiriah menjadi sunnah Rasulullah saw secara otomatis pastilah menjadi ibadah.
Diantara karakter pekerjaan bernilai ubudiyah adalah 1) tidak melanggar norma agama, 2) membawa kemaslahatan bersama, 3) tidak merugikan pribadi atau kelompok tertentu.  Inilah makna lain dari ahlussunnah wal jama’ah yaitu beramal sesuai dengan sunnah dan juga mempertimbangkan kepentingan bersama. Tidak mementingkan diri sendiri, kelompok atupun golongan.
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah
Demikian hubungan antara keamanan dan keimanan. Bayangkan bagaimanakah nasib saudara kita yang ada di Suriah dan Irak, dapatkah mereka beribadah dengan tenang? shalat jum’at dengan nyaman? Apabila di luaran sana saudara-saudara yang mengaku se-agama mengancam keamanan mereka, hanya demi kepentingan satu kelompok saja! Sungguh di luar ahlussunnah wal jama’ah adalah kelompok-kelompok yang tidak patut dihormati, sebagaimana mereka yang mengaku ahlussunnah wal jama’ah tetapi tidak memperdulikan nilai-nilai kebersamaan. Na’uzdubillahi min dzalik.
Demikianlah kondisi Arab Jahiliyah sebelum kedatangan Islam. Mereka hidup dengan membanggakan suku dan kelompoknya masing-masing. Mereka kaum Jahiliyah memiliki Fanatisme yang tinggi, siapapun diluar suku mereka harus ditaklukkan. Tidak peduli siapa yang benar dan siapa yang salah. Dalam hal keimanan masyarakat Jahiliyah lebih suka bersekutu dengan kemusyrikan meskipun telah datang kepada mereka wahyu ketauhidan yang dibawa oleh Nabi sebelum rasulullah saw. Mengenai hal ini Imam Syafi’i dalam Muqaddimah kitab ar-Risalah mengklasifikasikan kelompok Jahiliyah menjadi dua golongan.
Pertama, mereka yang mengaku punya kitab (ahlul kitab) namun mereka telah mengubah sebagian besar hukum-hukumnya, mengingkari nikmat dan petunjuk Allah swt di dalamnya, serta mencampurkan kebernaran yang Allah swt turunkan dengan kepalsuan yang mereka ada-adakan. Demikian sebagaimana Allah singgung dalam Ali Imran ayat 78:
مِنْهُمْ لَفَرِيقًا يَلْوُونَ أَلْسِنَتَهُمْ بِالْكِتَابِ لِتَحْسَبُوهُ مِنَ الْكِتَابِ وَمَا هُوَ مِنَ الْكِتَابِ وَيَقُولُونَ هُوَ مِنْ عِنْدِ اللَّهِ وَمَا هُوَ مِنْ عِنْدِ اللَّهِ وَيَقُولُونَ عَلَى اللَّهِ الْكَذِبَ وَهُمْ يَعْلَمُونَ
Sesungguhnya diantara mereka ada segolongan yang memutar-mutar lidahnya membaca Al Kitab, supaya kamu menyangka yang dibacanya itu sebagian dari Al Kitab, padahal ia bukan dari Al Kitab dan mereka mengatakan: "Ia (yang dibaca itu datang) dari sisi Allah", padahal ia bukan dari sisi Allah. Mereka berkata dusta terhadap Allah sedang mereka mengetahui.
Dan yang lebih parah dari itu, mereka suka menilai salah kepada kelompok lainnya, bahkan mereka mengaggap yang lain kafir dan merasa dirinya paling beriman. Padahal hati kecil mereka tahu akan kebenaran yang sejati. Tetapi hati mereka terlanjur keras membeku dan malu untuk mengakui kebenaran kelompok lainnya. Surat An-nisa menggambarkannya demikian:
أَلَمْ تَرَ إِلَى الَّذِينَ أُوتُوا نَصِيبًا مِّنَ الْكِتَابِ يُؤْمِنُونَ بِالْجِبْتِ وَالطَّاغُوتِ وَيَقُولُونَ لِلَّذِينَ كَفَرُوا هَٰؤُلَاءِ أَهْدَىٰ مِنَ الَّذِينَ آمَنُوا سَبِيلًا
Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang diberi bahagian dari Al kitab? Mereka percaya kepada berhala dan thaghut, dan mengatakan kepada orang-orang Kafir lainnya, bahwa mereka itu lebih benar jalannya dari orang-orang yang beriman. 
Adapun golonga kedua, adalah orang-orang yang mengingkari Allah dan membuat sesuatu yang tidak diizinkan-Nya. Dengan tangannya sendiri dibuatnya batu dan kayu menjadi patung. Diberinya nama-nama yang indah dan diangkatlah patung-patung itu sebagai tuhan yang disembah. Bila mana hati mereka merasa bosan, patung tuhan itu lalu dihancurkan dan dibuatlah patung yang baru dengan nama yang baru pula. Demikianlah tradisi yang telah mengakar dalam kehidupan jahiliyah sebagaimana yang diwariskan oleh para pendahulu mereka, kata mereka:

وَكَذَٰلِكَ مَا أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ فِي قَرْيَةٍ مِنْ نَذِيرٍ إِلَّا قَالَ مُتْرَفُوهَا إِنَّا وَجَدْنَا آبَاءَنَا عَلَىٰ أُمَّةٍ وَإِنَّا عَلَىٰ آثَارِهِمْ مُقْتَدُونَ 
Dan demikianlah, Kami tidak mengutus sebelum kamu seorang pemberi peringatanpun dalam suatu negeri, melainkan orang-orang yang hidup mewah di negeri itu berkata: "Sesungguhnya kami mendapati bapak-bapak kami menganut suatu agama dan sesungguhnya kami adalah pengikut jejak-jejak mereka"
Para Jama’ah yang Dirahmati Allah
Itulah dua kelompok Jahiliyah pada masa sebelum Islam datang. Satu kelompok dengan fanatisme tinggi disertai upaya memalsukan kebenaran, sedangkan satu kelompok lain tenggelam dalam kemusyrikan dan penuhanan benda-benda. Benih-benih ini tidaklah lenyap keseluruhan, malahan kini terlihat mulai bermunculan kembali dengan bentuk lain. Jahiliyah yang muncul di zaman modern ini memiliki karakter yang hampir sama. Fanatisme tinggi yang membuta tanpa disertai dengan ilmu. Menyalahkan dan menganggap diri paling benar, dan tidak segan-segan melakukan kekerasan demi kepentigan pribadi dan kelompok.
Minimnya pengetahuan ini menyebabkan mereka selalu gagal mencapai hikmah dai sari pati ayat-ayat al-Qur’an. Hanya dengan berbekal bacaan buku-buku terjemahan mereka menganggap diri mereka paling benar. Kitab-kitab hadits yang begitu menumpuk difahami melalui bahasa Indonesia. Mereka lupa bahwa hadits Rasulullah saw pada mulanya berbahasa Arab, dan yang mereka baca dan fahami merupakan hasil pikiran para penerjemah yang berlomba menerbitkan buku demi pasar dan uang. Dan yang lebih mengerikan sebagain dari mereka ini faham atas kesalahnnya tetapi malu untuk merubah haluanannya. Na’udzu billah min dzalik.
Inilah bentuk pemalsuan kitab di zaman modern. Tidak kata dan kalimatnya yang diubah tetapi pemahaman yang disederhanakan dan disesuaikan demi kepentingan. Kepentingan penerbitan, perdagangan dan pasar.
Adapun bentuk kejahiliyahan kedua yang kini sangat terasa adalah mempertuhankan tehnologi dan materi. Bagaimana seseorang pada zaman sekarang ini tidak merasa nyaman dan aman kehidupannya tanpa ada tehnologi. Bagaimana kegusaran seorang pemuda yang gadgetnya tertinggal di rumah sedangkan ia dalam perjalanan. Seolah gadget itulah yang akan menyelamatkan perjalanannya. Tehnologi dan pengetahuan menjadi satu gantungan manusia modern yang posisinya hampir menggantikan tuhannya. Masyallah.
Jika demikian maka tugas mereka yang mengaku penerus Rasulullah saw pada zaman sekarang adalah mengembalikan ketuhidan, memerangi fanatisme buta dan kembali mentradisikan berfikir dan membaca keadaan sebagaimana diperintahkan dalam wahyu pertama iqra’..! bismi rabbikal ladzi khalaq,..bacalah segala macam pengetahuan dengan nama Allah swt Yang Maha Mencipta.
Demikianlah khutbah singkat jum’at kali ini semoga kita semua mendapat petunjuk-Nya amien
 بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ فِى اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، اِنَّهُ هُوَ الْبَرُّ الرَّؤُوْفُ الرَّحِيْمُ.  
Khutbah II


اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ اِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَاَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى اِلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا

اَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا اَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا اَنَّ اللهّ اَمَرَكُمْ بِاَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى اِنَّ اللهَ وَمَلآ ئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ اَبِى بَكْرٍوَعُمَروَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ


اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ اَعِزَّ اْلاِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ اَعْدَاءَالدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ اِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَاوَاِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. عِبَادَاللهِ ! اِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلاِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِى اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوااللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرْ

CONTOH PIDATO BAHASA INGGRIS (THE STRONG RELATION BETWEEN TECHNOLOGY AND SCIENCE FOR YOUNG GENERATION IN THIS ERA)



ألسلام عليكم ورحمة الله وبركاته
ألحمد لله رب العالمين، الرحمن الرحيم، الذي خلق الإنسان واختلاف ألسنتكم و ألوانكم لتعرفوا بينكم و بين أخويكم. والصلاة والسلام على سيدنا محمد و على أله و أصحابه و الذين اتقوا بحقوق الإيمان و عملوا الصالحاتز أما بعد...
Honorable juries,
Dear audience, my brothers and sisters.
          First of all, let's thank to Allah the Al Mighty who has been giving us some mercies and blessing until we can attend this English speech competation without any troubles and obstacles in this happy place and time.
          Secondly, may salulation and salam be with our prophet Muhammad SAW who has guided us from the darkness to the lightness in the world as well as in the next world.
          Thirdly, I'll never forget to thank to honorable juries and competation commite  who have given me opportunity to deliver my speech in front of you all, under the title "THE STRONG RELATION BETWEEN TECHNOLOGY AND SCIENCE FOR YOUNG GENERATION IN THIS ERA".
Ladies and gentlement,
We have realized that young generation have big role in our life, of course all of their activities can't rid of technology. Nowadays, modern technology increase very quickly to consider our occupation. Because human's occupation will add from generation to generation. Because of that it's very significant for us as young generation to accord this condition with modern technology which has big role in our life. Along ago people needed time for weeks just to send their news to their relations, but now in few minutes people can communicate easily by telephone. Beside that now it's very easy for us to look for information, because now internet is available everywhere so of course it's very useful for young generation in their education to increase their knowledge.
Honorable juries and dear audience,
In the field of material and progress of science we should imitate Japan, it's small country but short decades. It can master the world of science and industry. It's very great, really great. And as the question we are as young generation will we defeat with them? The answer is no, never. Because this nation future is in our hand so we as young generation we must study hard to increase and improve our knowledge.
Allah has given us the description about the importance of science in surat mujadalah verse 11:
 يرفع الله الذين آمنوا منكم والذين اوتوا العلم درجات.
"Allah will exalt those of you who believe, and those who are given knowledge, in high degrees".
          From the content of this verse, we are as young, generation have interpreted that science isn't merely theology  only, but also other science that support to success of our life.
Honorable juries, Dear audience
Sometimes people have opinion that teenagers I identical with steady and free sex. But I think it's wrong assumption because teenagers have big role to increase our country. So we as young generation we must study hard to reach our aim, as proof that their assumption is wrong. Abdullah Zainy said in his poem :
إحذروا معاشر الشبان   #      واجتنبوا غوائل الزمان
و اتقوا ربكم الرحمن    #      مادامت الارواح بالابدان
تزودو بالعلموالايمان    #      تفقهو فى الدين والقرأن
إجتهدوا بالشبان         #      قبل اجسادكم دان
From this poem we can conclude that the teenagers must be careful to do all of their jobs and They must keep their behavior and of course they must supply their selves by faith and Alqur'an because its is very important for them.
Honorable Audience and juries !
Thus is what I can convey and hopefully by what I have just delivered we can realize that technology and science is so important for young generation in their education in this era, because their relation is so strong. May be We will have spirit more to study hard, because We're next generation for our beloved country. Finally pardon me for the lacks of it and the last I say.
وباالله التوفيق والهداية . ثم السّلام عليكم ورحمة الله وبركته

CONTOH PIDATO BAHASA INGGRIS (THE IMPORTANCE OF ENGLISH IN THE FIELD OF EDUCATION)



ألسلام عليكم ورحمة الله وبركاته
ألحمدلله، الذي جعلأمة محمد خير الأمم اخرجت للناس. والصلاة والسلام على من قال من أراد الدنيا فعليه بالعلم ومن أراد الأخرة فعليه بالعلم ومن أرادهما فعليه بالعلم- الحديث-.
Ladies and gentlemen
Honorable juries
And dear audience…
          Praise be to Allah, the lord who has given us blessing and mercies so we can gather in this meeting without any troubles and obstacles. For the benefit of all man.
          May sholawat and salam always be presented to our prophet Muhammad saw as our guider has been guiding us to the right course. It is addinul Islam.
          First of all, I'd like to thank the committee board that has given me time to deliver my speech under the title: THE IMPORTANCE OF ENGLISH IN THE FIELD OF EDUCATION.
            Dear audience,
Mastering science well is as a condition of someone to gain bliss in life. For example: someone who masters English is as the international language. We have known that in this modern era almost all aspects of life from the smallest to the biggest ones mostly use English as the lingua franca of it. For instance; in the field of business, commerce, administration, and government. Knowing this, we are as students, we are demanded to be able to anticipate the situation, transition, development, and the progress of civilization, even it is in the field of language. As the role of language is very important for the success or the failure of someone's career.
Dear audience,
In the field of education, English plays an important role. Because by mastering English well, it means that we have a key to open the door of science. We can study science of which sources are written in English. I think we have known that almost all science books have been written in English, don't we? And by mastering English well, we can exchange information with other countries about the thing which closely connected with education. Nowadays our government has been sending the students abroad to study the science. And the students that are sent are the students who master English of course. Because the science that will be studied by them is served in English. That's why the role of English is considered very important in the field of education.
Dear audience,
I think we have known the importance of English, mainly in this era. And we are going to face the globalization era, aren't we? Aren't we aware about this? And what will we have to prepare for facing the globalization era? The answer is studying the science. And studying needs a skill in a language, and the language that has to be mastered is only English. Because it is the only International language. Knowing the importance of English, as students we must study and master it. If we can't master it, we will be left to study the science. I know that English used to be as a bugaboo subject in the eyes of students, it used to be, but now it isn't. As almost all students nowadays have been aware of the importance of it. And English in eyes of them is as a language that must be studied and mastered.  
Dear audience,
          That’s all for my speech, and I hope what I have delivered can be an addition of knowledge for the students in order to know the importance of English in the field of education.

ثم السّلام عليكم ورحمة الله وبركاته

CONTOH PIDATO BAHASA INDONESIA (ERA GLOBALISASI)

ERA GLOBALISASI

Assalamu’alaikum Wr.Wb

حمدا و شكرا لله تعالى اما بعد

Yang saya hormati:
Segenap dewan hakim dan sahabat da’I cilik yang di rahmati Allah.
Puji syukur kehadirat Allah SWT. Maha pengasih tak pilih kasih, maha penyayang tak pandang sayang,  maha bijaksana tak pandang tempat dan suasana.
Sholawat dan salam teruntuk insan termuliya baginda kita nabi muhammad SAW sebagai cahaya yang  tidak akan berhenti menerangi alam semesta.
Sahabat da’I cilik yang dimulyakan allah
Kita sekarang ini hidup di era globalisasi, yang dimana dunia ini semakin sempit, akibat kemajuan teknologi dan informasi yang semakin cepat. Segala peristiwa yang telah terjadi di seluruh dunia hanya dalam beberapa jam bahkan hanya dengan hitungan menit kita dapat langsung mengetahuinya contohnya melalui media elektronik , ayu ting-ting bernyanyi dan bergoyang di jakarta ‘dimana-dimana….dimana…..’itu kita dapat langsung menyaksikan di rumah.
Yang dulunya mau keluar kota, mau kemana-mana naik onta sedangkan sekarang naik toyota.  betul apa betul….?
Allahumma sholi ‘ala muhammad………………
Sahabat da’I cilik yang saya cintai
Sungguh akibat kemajuan teknologi disamping membawa dampak positif juga membawa dampak negatif, kita lihat sekarang ini banyak generasi-generasi muda islam yang telah larut mengikuti arus kebudayaan barat yang bertentangan dengan agama islam, budaya minum-minuman sampai narkoba hampir merantak di seluruh tanah air, subhanallah…. belum lagi pencurian, perampokan dan pembunuhan menjadi tontonan.
Anehnya kak….dik…..dengerin ya….?
Tuntunan menjadi tontonan……….tontonan menjadi tuntunan……..Aneh nggak……..keliru nggak………Sungguh terlalu….!
Banyak wanita-wanita muslim mencontoh model pakaian wanita barat, rok mini jadi idola, baju berbelah dua jadi idaman wanita . masya allah…….na’udzu billah…tsumma na’udzu billah…….
Lantas apa yang harus kita lakukan untuk menjaga generasi-generasi muda islam agar selamat dari pengaruh budaya negatif dari akhlaq tercela….? Allahumma sholi ‘ala muhammad………..

Sahabat da’I cilik yang dimulyakan allah
Berulang kali, bahkan ribuan kali kita pelajari bahwa rosulullah SAW diutus kedunia ini bukan untuk menyempurnakan ilmu intelektualitas umat manusia. Tapi yang lebih penting lagi adalah agar umat manusia lebih-lebih ber akhlaqul karimah. Sebagaimana nabi muhammad SAW bersabda:
انما بعثت لاتمم مكارم الاخلاق
Artinya: “sesungguhnya nabi diutus kedunia untuk menyempurnakan akhlaq yang mulia”.
Sahabat da’I cilik yang dimulyakan allah
Oleh karena itu marilah kita persiapkan generasi-generasi muda islam untuk meningkatkan ilmu-ilmu pengetahuan lebih-lebih ilmu agama.
Sahabat da’I cilik yang di mulyakan allah
Sekiranya cukup dari saya, tapi sebelumnya:
Jagalah hati
Jangan kau nodai
Jagalah hati
 Lentera hidup ini

Jagalah hati
Jangan kau kotori
Jagalah hati
Cahaya ilahi

Bila hati kian bersih
Pikiranpun akan jernih
Semangat hidup nan gigih
Prestasi mudah di raih

Namun bila hati busuk
Pikiran jahat merasuk
Akhlaq kian terpuruk
Jadi makhluq terkutuk

Apabila ada sumur di ladang, boleh kita menumpang mandi. Apabila ada umur panjang Abdus Salam tahun depan akan berjumpa lagi.
Wallahul muwafiq wa ila aqwamitthariq.
Tsummassalamu’alaikum Wr. Wb.
                                                                                                           




CONTOH PIDATO BAHASA INGGRIS (THE INFLUENCE OF WEST CULTURE TO THE YOUNG GENERATION)

(2) THE INFLUENCE OF WEST CULTURE TO THE YOUNG GENERATION
 السلام عليكم ورجمة الله وبركة
بسم الله والحمد لله, والصّلاة على أشرف المرسلين سيّدنا محمّد وعلى اله وصحبه ومن تبعهم اللّذين جاهدوالأعلاء دين الله الأسلام
Your Excellencies the Juries
Your Excellencies presidents of metting club
And my loving brothers
            There is no most beautiful word, we can say except, to thank and pray into Allah SWT. Because of his mercies and blessing everything can be performed without any troubles and obstacles.
            Peace and salution be upon the great messenger Muhammad and His household, his companious, and his faithful followers who strive in Allah’s religion ‘’ISLAM’’
            Before I’m going to explain my too important speech title in this happy chance. I’d like to thank the chairman who has provided the good change for me to speak on this pulpit in front of you all.
My brothers in islam
Gentlemen and Ladies
Now a days, Indonesia is surprised by new sensation of youth’s habits. It can be known from their custom, tradition, language, appearance and their daily life style. The daily life style that they often call it ‘’Modern Trend’’ we don’t know exactly their habits from their own mind or not, but several of them are caused by the influence of west culture which is coming to Indonesia.
The influence of west culture has almost spread all of Indonesia region. Not only to the young people who are inclined to the glamour life in the big city, but also to the young people who are far from crowded in the village.
Of course, we can’t blame their habits change. Because commonly the young people just want to express their style by cheating their idol, even they have to spend much money only to do it.
Gentlemen and Ladies
            Talking about the influence of west culture which is coming to Indonesia. We can divide it to be two sides.
1.      Positive effect
And it’s related with language. We have known well that several of Indonesia students study other Indonesia language, Such as : Arabic, English, Japan and so on. But recently, they like more using English to be 2 languages in their daily life. It’s good, because we have known well that English is an international language which is used by many people in this world. So ,,,it will make easy for them to communicate with other people in the broad.
Well Audience
2.      Negative effect
It’s dominant than positive effect. Maybe every day we see it on the television ; kissing between man and woman when they meet each other, Women wear the costum showing their genitals that make man desire, free sex, pornography, porno action and so on.
Gentlemen and Ladies
            We are as young generation. We must able to filter which one the best one and which one the worst one from west culture. So that, our original culture isn’t lost from our beloved country. Don’t cheat whatever coming from west culture. Let’s keep our good morality wherever and whenever we are.
Well Audience
Gentlemen and Ladies
            Begin this time. I am sure, we have known and understand that the foreign culture is breaking the Indonesia young generation morality, day after day, month after month or even year after year and they can’t stop it except by their own awareness.
Dear Audience
And my all muslim brothers
            That’s all for this time being for me, and I hope it’s enough for you to know and understand . I beg your pardon and thank much for your attention, the last I say.

ثمّ السلام عليكم ورجمة الله وبركة